Minggu, 22 Januari 2012

PERTANIAN LAHAN PANTAI


BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
            Pertanian lahan pantai munkin masih terdengar asing buat kita, kadang kita berpikir dapatkah tanah pasir yang tidak dapat menahan air bisa ditanami.Di Bantul khususnya di pantai Samas yang dulunya terdapat puluhan hektar padang pasir sekarang disulap menjadi lahan pertanian produktif. Berbagai macam budidaya tanaman seperti cabai, kacang tanah, bawang, buah naga dan lain-lain dapat tumbuh subur di lahan pasir ini.
            Bapak Subandi adalah petani pertama yang memperkasai terbentuknya lahan pantai tersebut. Beliau melakukan rekayasa sejak tahun 1983 sampai sekarang. Beliau bersama kelompok tani yang beliau miliki  melakukan ujicoba dengan  36 perlakuan terhadap lahan pantai, dan hasilnya yaitu lahan pasir yang tadinya tidak dapat di Tanami tanaman apapun, sekarang sudah dapat di Tanami berbagai macam tanaman sayuran yang bernilai ekonomis cukup tinggi karena dalam pertanian di lahan pasir ini menggunakan pupuk organik dan pestisida/insektisida alami dalam budidayanya.

            Tanaman yang lagi popular saat ini yaitu buah naga dapat tumbuh subur di lahan ini. Tanaman yang diketahui mempunyai banyak manfaat seperti untuk mencegah kanker, melancarkan peredaran darah dalam tubuh kita, menetralisir kadar gula darah dan masih banyak manfaat yang lainnya. Buah naga yang membutuhkan sinar matahari penuh, kebutuhannya tersebut dapat terpenuhi karena di lahan pantai memiliki intensitas cahaya matahari yang sangat baik.


B. Tujuan
  1. Memenuhi SKS pada semester 2 study di Institut Pertanaian (INTAN) Yogyakarta yang belum tuntas.
2.      Untuk mengetahui budidaya lahan pantai dan bagaimana cara membuat lahan pantai supaya dapat ditanami.
3.      Untuk menambah pengetahuan tentang pertanian secara luas.





BAB II
PEMBAHASAN

lahan pantai yang sudah dimanfaatkan lahanya untuk budidaya tanaman sayuran adalah lahan pantai Samas di Kabupaten Bantul Yogyakarta, pada awalnya bermula tahun 1983 yang dipelopori oleh Bapak Subandi dalam pemanfaatan lahan pantai dengan membuat rekayasa lahan agar menjadi lahan produktif yang dapat ditanami berbagai macam komoditi pertanian. Semua tanah dapat direkayasa untuk dapat menjadi lahan produktif, salah satunya untuk di lahan pasir pantai Samas dengan cara :
1.      Membuat demplot
2.      Menambahkan :
a.       50 ton pupuk kandang
b.      30 ton tanah liat
c.       500 kg kapur dolomit
3.      Semua bahan di aduk dengan kedalaman pasir 30 cm
Ukuran tersebut digunakan untuk 1 ha tanah, dan setelah semua bahan menjadi satu kemudian tanah menjadi marjinal, fungsi dari bahan – bahan tersebut adalah sebagai pelengkap komposisi dan pembentuk struktur tanah. Seperti pupuk kandang berfungsi sebagai bahan organik bagi tanah untuk pelengkap unsur – unsur hara yang dibutuhkan tanaman dan sebagai perekat tanah supaya tanah dapat menahan air, kapur dolomit berfungsi untuk menaikkan kadar pH tanah dan mengurangi asam tanah. Tanah liat berfungsi sebagai pelengkap struktur tanah. Untuk penghematan biaya produksi kapur dolomit yang digunakan adalah kapur dolomit yang dibuat sendiri oleh para petani, cara pembuatan kapur dolomit adalah kapur dibakar menjadi gamping lalu dimasukkan kedalam kolam dan di beri air, kemudian didiamkan setelah itu kapur digiling. Untuk MES atau kekristalan yang diperlukan tidak terlalu tinggi.
Setelah perekayasaan lahan selesai maka lahan siap untuk membudidayakan tanaman yang diinginkan. Untuk di pantai Sama, budidaya yang dilakukan para petani adalah menanam cabai tumpang sari dengan bawang merah,bawang,kacang tanah atau jenis sayuran lain. Namun para petani kebanyakan menanam cabai yang tumpang sari dengan kacang. Serta ada pula petani yang memilih membudidayakan buah naga di lahan pantai Samas.
budidaya tanaman yang dilakukan petani di Samas adalah sebagai berikut :
1. Budidaya Cabai
            Tanaman cabai yang biasa ditanam oleh petani di Samas adalah jenis cabai besar. Penanaman cabai dilakukan secara serentak oleh para petani di Samas, Sehingga bisa dipanen bersama-sama atau petani di Samas menyebutnya panen raya dan dijual dengan system lelang.
            Cara budidaya tanaman cabai di lahan pantai Samas :
1.      Penanaman
Cabai ditanam dengan jarak tanam 20 X 20 cm, jika ingin menanam cabai tumpang sari dengan tanaman bawang merah maka bawang merah ditanam setelah umur cabai mencapai 15 hari. Karena lahan pantai memiliki tekanan angin yang cukup kuat mencapai 5 sampai 10 not maka perlu adanya tanaman lain yang berfungsi untuk memecah angin, agar angin tetap terkendali sehingga angin yanng menerjang cabai tidak menimbulkan cabai patah. Salah satu tanaman yang digunakan untuk memecah angin petani lahan pantai Samas menggunakan tanaman jagung.
2.      Pemupukan
            Untuk pupuk yang digunakan untuk cabai dalam 1 ha adalah secara :
Pemupukan ke-1
Pemupukan ke-2
10 ton pupuk kandang + 200kg NPK + 100kg ZA
200kg NPK + 100kg ZA ( umur 15 hari )
3.      Pengendalian hama dan penyakit
Dalam pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara organik, seperti untuk hama jenis insekta maka pengendaliannya dengan cara membuat insektisida hayati sehingga bebas dari residu yang berbahaya. Dan untuk penyakit yang diakibatkan tanaman cabai yang terserang jamur Vosarium dilakukan menanami jagung. Karena jagung memiliki mikoriza yang berada di akar yang dapat bersimbiosis antara mikoriza di akar jangung yang mampu memakan jamur dengan tanaman sehingga berguna untuk pengendalian  jamur Vosarium yang menyerang cabai. Caranya cabai yang terserang jamur Vosarium  dicabut kemudian dari bekas akar cabai ditanami jagung.
Kemudian untuk tanaman cabai yang terserang virus Antrakmosa dilakukan dengan cara pembuatan pestisida alami yang tidak berbahaya bagi lingkungan, cara pembuatan pestisida untuk virus Antrakmosa adalah mencari daun yang kandungan klorotonilnya tinggi contohnya daun bambu, yaitu dengan cara daun bambu dikeringkan kemudian dibakar dan diambil abunya. Setelah didapat 1kg abu + 1sdm garam + 1sdm detergen. Setelah semua bahan tersedia untuk proses fermentasi membutuhkan tempat yang kedap udara atau toples atau inkubator. Maka bahan – bahan tadi dimasukkan ke dalam toples tutup rapat dan diamkan selama 1 minggu kemudian pestisida baru dapat digunakan
4.      Pengairan Tanaman cabai
Sistem pengairan dengan menggunakan sumur bor, sumur biasa yang dibuat berantai diantara sela – sela tanaman di lahan yang memanfaatkan sungai Muara Winingo, serta pembuatan tampungan air yang cukup besar kemudian disedot menggunakan diesel. Pengairan dilakukan secara penyiraman dengan selang – selang ke tanaman cabai yang dilakukan dari umur cabai 0 – 45 hari. Penyiraman dilakukan pada pagi dan siang hari. Selain berfungsi untuk mencukupi kebutuhan tanaman cabai akan air, penyiraman juga berfungsi untuk mengurangi kadar garam jika penyiraman pagi hari dan pada siang hari berfungsi untuk mengurangi suhu panas agar tetap terjaga. Pada musim penghujan penyiraman dilakukan sebanyak 3 X sehari atau bahkan lebih, karena pada musim penghujan penguapan lahan lebih banyak terjadi sehingga untuk bercocok tanam di lahan pantai lebih bagus pada musim kemarau karena tingkat penguapan yang lebih rendah dibanding dengan musim penghujan.
5.      Pemasaran
Karena cabai yang ditanam dalam pemupukannya mengunakan bahan organik dan tidak mengunakan bahan kimia, maka dalam proses pemasaarannya tidak sulit yaitu melalui pasar lelang dan banyak kalangan yang sudah memesan. Namun, sebelum dilakukan pemasaran maka terlebih dahulu cabai dikelompokkan dalam 3 kelas, yaitu :
a.       Cabai kelas A untuk masuk supermarket
b.      Cabai kelas B untuk masuk pasar induk
c.       Cabai kelas C untuk masuk pasar lokal
            Setelah melalui pengelompokkan kelas cabai maka sistem pemasarannya adalah dengan melalui pasar lelang yang sebelumnya sudah memberikan sample awal saat penen raya cabai sebelum terjadi pembelian dari pihak pasar, diantara tempat – tempat yang sudah dimasuki pasar lelang para petani cabai di pantai Samas adalah di Indo Market, Johar Semarang, Kramat Jati dan mulai keluar dari pulau Jawa seperti memasarkan pula ke Lampung dan Palembang. Rata – rata dalam 1 ha mampu menghasilkan 20 ton, dengan kisaran harga Rp.18.300/kg.
Karena sistem tanam yang tumpang sari biasanya dapat pula hasil dari tanaman yang ditanaman berdampingan dengan cabai seperti bawang merah yang ditanam di sela – sela cabai dapat menghasilkan 20ton/ha dengan kisaran harga Rp.10.000/kg untuk bawang merah kelas A dan Rp.7.500/kg untuk bawang merah kelas B.

2. Bdidaya Buuah naga
Selain dimanfaatkan untuk bertani cabai, lahan pantai di Samas digunakan pula untuk bertani buah naga yang memang tergolong tanaman CAM atau sejenis kaktus yang cocok untuk lahan berpasir. Buah naga yang kini mulai dikenal masyarakat sebagai buah yang memiliki banyak manfaat tersebut karena minat para konsumen akan buah naga yang terus meningkat, sehingga termasuk buah yang bernilai ekonomi tinggi pula menjadi alasan para petani untuk membudidayakan buah naga.
Buah naga termasuk tanaman yang berumur cukup lama sehingga tidak harus sering mengganti tanaman baru, yaitu 15 – 20 tahun umur buah naga, dan dengan waktu yang cukup singkat sudah dapat menghasilkan produksi buah yaitu mulai berbunga pada umur 6 bulan sudah dapat berbunga. Kemudian dari berbunga sampai panen hanya butuh waktu 40 hari saja. Dan dalam satu pohon buah naga mampu menghasilkan 5 – 6 buah per batang.
Untuk Perawatannya, Penanaman buah naga dengan kedalaman 40 cm dan jarak tanam 2,5 m X 2,5 m tiap satu pohon dengan pohon yang lain. Untuk perawatan tanaman buah naga perlu dilakukan penyiraman 1 minggu sekali. Dalam pemupukan buah naga digunakan pupuk organik + NPK. Dengan satu batang takarnnya 1 sdm pupuk. Dan setiap 5 tahun sekali dilakukan pengurangan batang yang sudah tua agar batang muda yang tumbuh tidak terganggu dengan batang tua yang sudah tidak produktif lagi.
Buah naga memiliki banyak manfaat, diantaranya yaitu :
1.      Mencegah berbagai macam kanker
2.      Menstlabilkan tekanan darah
3.      Menurunkan kolesterol darah
4.      Menstlabilkan kadar gula darah


KEUNTUNGAN DAN KEUNGGULAN PERTANIAN DI LAHAN PANTAI :
  1. Hama tanaman sedikit dan cara penanggulangannya mudah
  2. Memiliki intensitas cahaya yang bagus
  3. Memakai pestisida alami sehingga Cabai bebas dari bahan kimia
  4. System perairannya bagus
  5. Hasil panen memiliki kualitas atau mutu yang tinggi sehingga harga jual juga menjadi tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar