Minggu, 09 Juni 2013

BUDIDAYA KACANG KEDELAI


Syarat tumbuh
                Tanaman kedelai merupakan tanaman semusim yang dapat tumbuh baik pada berbagai jenis tanah dengan syarat drainase tanah cukup baik serta ketersediaan air cukup selama pertumbuhan tanaman.
                Tanaman kedelai dapat tumbuh dengan baik pada jenis tanah alluvial, regosol, grumosol, latosol, atau andosol.Pertumbuhan tanaman kedelai kurang baik pada tanah pasir, dan pH tanah yang baik untuk pertumbuhan kedelai adalah 6-6,5.
1       Benih
Penggunaan benih kedelai bermutu merupakan kunci utama dalam memperoleh hasil yang tinggi. Agar diperoleh tanaman yang seragam dengan populasi optimal harus menggunakan benih yang bermutu tinggi.
                Sifat-sifat benih kedelai yang bermutu tinggi adalah sebagai berikut :
  1. Mempunyai daya kecambah tinggi yaitu 80%
  2. Mempunyai vigor yang baik(benih tumbuh serentak cepat dan sehat)
  3. Murni, bersih, sehat, bernas, tidak keriput, atau luka bekas     serangga
  4. Benih baru
       Pengolahan tanah
Tanaman kedelai sangat peka terhadap kandungan air sehingga harus memperhatikan daerah tanam dan macam lahan yang di tanam. Pengolahan tanah sebelum tanam kedelai dapat dilakukan, tergantung dari tipe lahan, kandungan air tanah, untuk lahan kering dengan keadaan areal tanpa pengairan di musim kemarau yang terik harus diadakan pengolahan tanah.
                Tanah tegalan yang bertekstur berat pada awal musim penghujan seperti grumosol pengolahan tanah harus dilakukan. Untuk lahan kering dengan tanah podsolik pengolahan tanah tidak boleh sering dilakukan.
                Lahan tanah bekas tanaman padi tidak perlu melakukan pengolahan tanah.

Kemasaman tanah dapat ditanggulangi dengan pemberian kapur sehingga kejenuhan alluminium dapat diturunkan, pH tanah dapat dinaikkkan dan ini erat kaitannya dengan tingkat efisiensi serapan hara oleh tanaman.
                Cara pengapuran yang efektif dan efisien dapat dilakukan, yaitu dengan memperhatikan beberapa faktor:
  1. Macam dan kualitas bahan kapur
  2. Kehalusan bahan kapur
  3. Waktu dan cara pemberian kapur.

Tinggi rendahnya tempat suatu tanaman yang di usahakan sangat erat hubungannya dengan proses metabolisme. Kedelai dapat tumbuh baik sampai ketinggian 1500 m (dpl) tetapi yang paling baik sampai 650 m dpl, karena berpengaruh terhadap umur tanaman. Untuk dataran tinggi umur tanaman kedelai menjadi semakin panjang.
                Tersedianya air tanah selama pertumbuhan tanaman sangat menentukan daya hasil kedelai. Tanaman kedelai tidak akan berbunga bila lama penyinaran melampaui batas kritis karena kedelai merupakan tanaman hari pendek
         Waktu tanam    
Pemilihan waktu tanam yang tepat untuk masing-masing daerah amat penting,karna berhubungan erat dengan tersedianya air untuk pertumbuhan dan menghindari resiko kebanjiran terutama pada saat tanamanm masih muda selain itu juga untuk menekan atau menghindari berkembangnya populasi hama atau penyakit.waktu tanam yang tepat sangat berbeda untuk satu daerah dengan daerah lain.
        Penanaman
Pada saat tanam tiba, hendaknya tanah cukup lembab agar benih cepat tumbuh. Cara penanaman dapat berbeda beda tergantung dari alat yang digunakan, tekhnik penanaman harus berpedoman dengan:
       Jarak tanam harus teratur agar ruang tumbuh tanaman seragam sehingga memudahkan pemeliharaan.
       Dalamnya penanaman. Benih kedelai ditanam sedalam 2-4cm agar dapat cepat berkecambah dan tanaman dapat tumbuh kokoh.
Cara penanaman tanaman kedelai:
  1. Tanam dengan tugal
  2. Tanam dengan bajak
  3. Tanam sebar
  4. Tanam dengan mesin penanam
         Pemupukan
Untuk produksi yang tinggi dianjurkan memupuk sebagai berikut:
Pupuk dasar
Diberikan pada saat tanam atau sehari sebelum tanam
Dosisnya yaitu 24,5-48,9 kg urea, 97,8kg TSP dan 49,9kg Kcl per hektar
Pupuk susulan 1
Diberikan pada saat tanaman berumur 30 hari setelah tanam( menjelang tanaman berbunga) dosisnya hanya urea saja sebanyak 48,9kg per hektar
         Pengairan & Drainase
Tanaman kedelai tidak tahan kekeringan namun juga tidak tahan terhadap genangan air. Untuk pertumbuhan kedelai yang baik dikehendaki air tanah yang dalam. Keadaan lahan lembab tetapi tidak becek sejak tanaman tumbuh hingga polong berisi penuh, kemudian lahan kering menjelang panen. Kekeringan pada saat pertumbuhan mengakibatkan tanaman kerdil, dan kekeringan pada saat berbunga atau pengisian polong dapat menggagalkan hasil. Tanda tanda kekeringan dapat berupa daun layu, pertumbuhan terhenti, bunga tidak mekar, polong kosong atau gugur, bila kekeringan lama tanaman akan mati.
         Penyiangan
Tanpa penyiangan penurunan hasil dapat mencapai 10-50%. Jarak tanam yang rapat seperti 20x20cm pertumbuhan gulma dapat ditekan apabila daun tanaman kedelai telah menaungi permukaan tanah penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 2-4 minggu gulma perlu dihilangkan sampai bersih. Penyiangan kedua dilakukan pada saat tanaman berbunga yaitu berumur 45 hst untuk varietas berumur genjah atau 60 hari untuk varietas berumur dalam. Penyemprotan dengan herbisida dapat menggantikan penyiangan yang dilakukan dengan tangan. Herbisida yang cukup efektif saat ini adalah lasso dengan dosis 4 l/ hektar.
         Hama & Penyakit
Jenis jenis hama yang sering menyerang tanaman kedelai:
  1. Lalat kacang ( Ophyomyia phaseole Tr)
  2. Kutu kebul (Bamesia tabaci Geennadius)
  3. Kumbang daun kedelai (Phaedonia inclusa Stal)
  4. Ulat grayak (Spodoptera litura fabricius)
  5. Penggerek polong kedelai (Etiella Sp)
  6. Kepik hijau (Nezara viridula)
  7. Kepik (Piezodorous rubrofasciatus Fb)
  8. Kepik polong (Riptortus linearis F)
Penyakit yang menyerang tanaman kedelai yaitu: penyakit mosaic kedelai, penyakit virus belang kacang tanah, penyakit mosaik kuning, penyakit kerdil kedelai.- penyakit hawar daun bakteri, bisul bakteri & penyakit busuk benih. Penyakit oleh cendawan : penyakit karat, busuk arang, bercak coklat, busuk akar dan batang,bercak batang dan polong
         Pengendalian Hama
Beberapa cara pengendalian hama:
  1. Menanam varietas yang tahan terhadap hama
  2. Menerapkan suatu pola tanam yang tepat seperti pergiliran tanam, tanam serempak, dan tumpang sari.
  3. Cara mekanis yaitu menutup tanah dengan jerami setelah kedelai ditanam
  4. Menggunakan musuh alami yang terdiri dari predator, parasit dan jasad renik seperti bakteri. Cendawan dan virus.
  5. Penggunaan pestisida , cara ini perlu diperhatikan dengan penggunaan secara tepat dan benar, seperi memilih insektisida yang efektif, waktu penggunaan dan dosis yang tepat.
      Panen
Umur panen
                                umur panen yang tepat akan menghasilkan jumlah dan mutu produksi kedelai yang cukup tinggi. Panen terlalu awal mengakibatkan banyaknya biji muda yang akan menjadi butir keriput dalam kondisi kering, dan kurang tahan jika disimpan.
                                Sedangkan panen terlambat dapat menimbulkan kerusakan di lapangan seperti berkecambah, berjamur, busuk, dan berkutu serta kehilangan biji yang disebabkan polong pecah. Pada kondisi normal, panen dapat dilakukan jika kadar air biji berkisar antara 20-24%.
                                Kedua faktor ini juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan seperti musim, pada musim kemarau panen dapat dipercepat. Tanda tanda tanaman bisa di panen:
v  Daun telah menguning
v  Polong telah mengering dan berwarna coklat.
v  Tanaman sudah matang yaitu  ≥ 90%
v  Kulit polong mudah dikupas
1     Paska Panen
Pengumpulan
Hasil pemotongan harus dikumpulkan secara teliti dan dipisahkan bila ada yang berbeda tingkat kematangannya.kemudian dijemur untuk menghindari kebusukan biji terutama hasil panen yang dipanen pada saat musim hujan.
Pengeringan
Tujuan utama pengeringan adalah untuk menurunkan kadar air dari biji sampai batas yang aman untuk disimpan atau memudahkan pengolahan selanjutnya
Perontokan biji
Tujuan dari perontokan biji adalah melepaskan biji kedelai baik dari berangkasan maupun dari polongnya.
Pembersihan
Tujuannya untuk memisahkan biji kedelai dari kotoran dan biji biji yang terserang hama penyakit sreta menambah daya simpan dan meningkatkan mutu kedelai.
Pewadahan dan pengangkutan
Tujuannya adalah untuk memperkecil kehilangan selama pengangkutan , pewadahan hanya bersifat sementara  untuk memudahkan dalam pengangkutan saja.
Penyimpanan
Tujuannya adalah mencegah kerusakan dan mempertahankan mutu biji. Cara penyimpanan:
q  Sebaiknya kedelai disimpan dalam wadah yang bersih dan telah disemprot dengan cairan insektisida yang dianjurkan seperti Methyl bromida
q  Lakukan penjemuran setiap 3 bulan sekali untuk menjaga kadar air tetap 14%

Tempat penyimpanana harus bersih dan bebas dari serangan hama tikus, ham bubuk dan hama gudang

PENYAKIT PADA TANAMAN KACANG PANJANG

Gejala yang muncul :
·         Terdapat gambar mozaik yang tak beraturan pada daun
·         Terdapat bercak warna  kuning

Berdasarkan hasil diskusi kelompok kami, daun kacang panjang ini terserang oleh penyakit Mozaik ( virus Cowpea Aphid Borne Virus/CABMV)

Sekilas tentang CABMV
CABMV dilaporkan pertama kali oleh Lovisolo dan Conti tahun 1966. 
Nama lain CABMV adalah Moroccan cowpea aphid-borne mosaic virus atau
South African passiflora virus.  Virus ini merupakan penyebab penyakit
mosaik yang telah tersebar di Afrika (Kenya, Uganda dan Nigeria, Maroko),
Eropa (Italia dan Rumania) dan Asia (India, Iran, Jepang dan Cina). 
Serangan virus tersebut juga ditemukan di USA (Florida) dan daerah
kawasan Pasifik Barat Daya (Bock and Conti, 1974; Brunt, 1994a; Brunt,
1994b), sehingga secara ekonomi, CABMV merupakan patogen yang sangat
penting (Huguenot et al., 1997).  Hasil survey Iwaki pada tahun 1975 di
Indonesia menunjukkan bahwa CABMV juga telah ditemukan di Tegal,
Bogor, Muneng, Mojosari dan Lumajang (Saleh dan Baliadi, 1998).
CABMV penyebab penyakit mosaik termasuk kedalam potyvirus yang
ditularkan secara non persisten oleh beberapa jenis aphid. Beberapa aphid
yang bertindak sebagai vektor adalah Myzus persicae, Aphis craccivora,
A.fabae, A.gossypii, A.medicaginis dan Macrosiphum euphorbiae (Bock and
17 
Conti, 1974; Atiri and Thottappilly, 1984; Brunt, 1994a).  CABMV tersebar ke
berbagai tempat di dunia juga melalui penularan antar benih dan tanaman
terinfeksi (Ndiaye et al., 1993). Virus ini dapat ditularkan secara mekanis
melalui cairan perasan daun tanaman sakit (Atiri and Thottappilly, 1984;
Hampton et al., 1997). 


Pengendalian :
1.      Pergiliran tanaman yang tidak sefamili
2.      Pemilihan jenis benih yang sehat dan bebas virus
3.      Semprot vector kutu daun 

4.      Jika serangan ringan dapat secara pencabutan tanaman kemudian dimusnahkan

PRODUK

HAMA & PENYAKIT

PEMBIBITAN



ORGANIK




BUDIDAYA






BUDIDAYA